Sumber: Eramuslim
Assalamualaikum,
Rumah saya mengalami rusak cukup parah karena gempa Yogya (walaupun rumah tidak roboh tapi semua dindingnya retak-retak). Dan saya berencana untuk memperbaiki/membangun kembali rumah tersebut.
Yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana cara/prinsip membangun rumah yang tahan gempa? Apakah bisa dikerjakan oleh tukang bangunan pada umumnya?
Terima kasih sebelumnya.
Wassalam,
Gunawan
Jawaban
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
Pak Gunawan di Jogja yang sedang diuji oleh Allah, saya turut prihatin atas musibah gempa ini. Sungguh, kala gempa mengguncang terguncang pula hati ini. Hanya beberapa rupiah yang dapat kami kumpulkan dan untaian doa. Karena kerusakan yang ada tak sebanding dengan kemampuan. Saudaraku, bersabarlah. Innallaaha ma'ashshobirin. Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar.
Rumah tahan gempa, suatu hal yang ideal bagi rumah tinggal. Namun kenyataannya tak rumah yang tahan gempa. Karena biaya-nya akan menjadi berkali-kali lipat dari rumah normal. Karena gempa memiliki gaya yang unik dan tak mampu dideteksi oleh manusia.
Namun bukan berarti kita tidak berbuat. Pak Gunawan, buatlah setiap dinding bata memiliki kolom, balok dan pondasi cor beton. Pada titik pertemuannya ada stek besi yang saling diikatkan. Contoh, stek besi kolom dikaitkan ke stek besi belok beton. Bengkokkan stek tersebut dan kaitkan. Jangan hanya sekedar lurus lalu dicor.
Stek juga ada pada kolom. Pada setiap kolom yang telah dipasang cetakan/bekisting, lalu sebelum dicor lubangi papan cor. Selipkan besi ke 8 atau 10 mm sepanjang 25 - 30 cm. Setelah kolom jadi dan dibuka papan cornya maka akan menghasilkan kolom dengan besi- besi berjarak 40 - 50 cm dari atas ke bawah. Setelah itu pasang dnding bata. Hal ini akan menguatkan dinding jika terjadi guncangan.
Pondasi juga penting. Karena dengan tertanam ke dalam tanah serta bentuknya yang melebar ke bawah akan mentransfer gaya berat ke tanah.
Jika bangunan kayu, jangan lupakan pasak-pasak kayu pada sambungannya. Ia akan menguatkan titik pertemuan gaya yang saat gempa merupakan bagian paling rawan.
Saya sering berdiskusi dengan beberapa teman seprofesi tentang gempa Jogja ini. Dari pengamatan kami, rumah-rumah di Jogja yang menggunakan pola struktur yang benar maka insya Allah ia akan selamat. Baik rumah kayu atau beton. Seperti rumah-rumah tradisional dengan konsep joglo dan sistem struktur dan pasak kayu tradisional cenderung selamat dari amukan bumi.
Hingga dengan ini kita bisa meminimalkan kerusakan. Maksimal tidak ada korban jiwa. Kalaupun rumah rusak, ia tidak akan menimpa penghuninya.
Sebetulnya tukang bangunan pada umumnya mengerti dan mampu melaksanakannya. Apalagi jika di sudah berpredikat sebagi mandor atau kepala tukang. Masalahnya mereka sering tidak memenuhi prosedur yang saya sebutkan tadi. Kita harus tegas dan teliti mengawasi mereka. Bukan mereka tidak bisa, hal ini pekerjaan sederhana. Hanya sering terlalaikan.
Pak Gunawan dan segenap netters eramuslim.com, mari kita renungi sejenak musibah ini. Kita harus berbenah diri. Mendekat pada Allah. Karena hanya hamba-Nya yang ikhlas yang akan lulus dari madrasah cinta Ilahi.
Maka kita perlu memahami hakikat dari peristiwa ini. Sebagaimana yang difirmankan Allah:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS. Al-A'raaf:96)
Wahai diri dan bangsa, mungkin kita terlalu jauh dari kebenaran. Hingga bumi pun terusik. Ia menggeliat resah atas maksiat kita. Mari kita bermunajat pada Allah. Ya Allah, ampunkan dosa-dosa kami. Ya Allah, cintai kami dengan cinta-Mu yang kekal. Ya Robb, istajib du'a ana. Ya Allah, kabulkan do'a kami.
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
Ir. Andan Nadriasta - eramuslim.com
2 comments:
hmmm bisa aja seh dicari...
sebenarnya sistemnya seperti sistem normal yg sepatutnya dipakai di rumah2... cuman memang suka dianggap remeh...
Jadi sebelum dibuat kolom ataupun balok... dibuat dulu tulangan besinga... nah setiap sambungan besi harus dikaitkan... tidak di lepas... setelah itu baru dicor...
Saya sudah masukkan gambar tekniknya... mungkin itu bisa membantu...
Sebenarnya para tukang bangunan/ pemborong tahu produk tersebut... apalagi insinyur sipil dan arsitek...
bisa ditanyakan langsung sama mereka...
Sy skrg lagi di jerman... produk dan teknologi tersebut tidak dipakai di sini. Justru di sini org jerman berani memakai struktur lepas...
Post a Comment