Thursday, June 15, 2006

[Fikrah]: Syubhat pada Mesin Wudhu' Otomatis Australia


Mesin Wudhu' Otomatis yang ditemukan oleh Gomez, seorang Malaysia yang kini berkebangsaan Australia menawarkan solusi bagi kaum muslimin. Idenya berasal dari keprihatinan beliau saat jalan-jalan dari tur bisnisnya di Mesir dan Yordania. Ia melihat jemaah umrah dari Yordania yang akan ke Makkah memiliki kesulitan pada saat berwudhu' pada sebuah toilet yang kotor dan ramai.

Langkah pemakaian teknologi sensor infrared memecahkan masalah akan keefektifan pelaksanaan berwudhu' dan juga penghematan air. Namun yang disayangkan setelah melihat produk jadinya malah membuat diri saya menjadi ragu.

Mungkin ini hanya kesan pertama saya melihatnya berupa foto di Eramuslim. Apalagi saya juga belum tahu prosedur/ tata cara pemakaian mesin tersebut.

Namun di mata saya, skala wadah muka, tangan, dan kaki terlihat 'ngepas' sekali. Dan seakan bagian-bagian tubuh dalam berwudhu' hanya sekedar tersiram/ terbasahi oleh air saja, 'asal dicemplungin'. Padahal wudhu' yang diberi contoh oleh Rasulullah adalah harus membasuhkan/ mengusapkan air dengan tangan ke bagian-bagian tubuh tersebut.

''Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki...'' [Al Maidah(5): 6]

Hadis riwayat Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari ra.:
''Dia pernah diminta berwudhu' seperti wudhu' Rasulullah saw., Lalu ia minta air sebejana, kemudian menuangkannya pada kedua tangannya dan membasuhnya tiga kali. Setelah itu ia masukkan tangannya lalu mengeluarkannya, berkumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan. Ia mengerjakannya tiga kali. Sesudah itu ia memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Setelah itu memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh kedua tangannya sampai siku masing-masing dua kali. Lalu memasukkan tangan lalu mengeluarkannya, kemudian mengusap kepala. Ia mengusapkan kedua tangannya ke depan lalu ke belakang. Setelah itu membasuh kedua kakinya sampai mata kaki, dan berkata: Demikianlah wudhu' Rasulullah saw.
'' [Shahih Muslim: 346]

Kalau memang pelaksanaan wudhu' dengan mesin tersebut memungkinkan untuk 'pembasuhan' / 'pengusapan', dengan wadah yg sekecil itu bukankah lantai akan lebih basah karena kejatuhan cipratan air lebih besar yang mungkin tidak tertampung di wadah sekecil itu?

Entahlah, saya hanya ingin mengomentari saja. Mungkin saya harus melihat sendiri mesinnya di depan mata, baru saya bisa memutuskan kelayakannya. Kalu tidak layak maka tugas saya untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.

No comments: